Kamis, 11 Juli 2019

Para Penghobi Peliharaan Semakin Minati Lovebird

Lovebird saat ini berubah menjadi mode peliharaan pehobi unggas. Tidak cuman punyai bulu yg cerah, pesona burung " cinta " ini terus membujuk banyak pehobi hewan bersangkar ini. Sampai pembudidaya burung bernama latin Melopsittacus undulates ini bermunculan lantaran harga jualnya relatif mahal.

Satu orang pembudidaya Lovebird, Effendi terhadap MedanBisnis, Rabu (31/7) di Medan, mengemukakan, warna bulu yg cerah serta mata yg indah berubah menjadi daya tarik burung itu, sesaat suaranya cuma biasa saja.

Budidaya Lovebird begitu memberikan keuntungan untuk Effendi yg bertempat di Deli Sejahtera II Medan Marelan. Sepasang Lovebird indukan bulu kuning mata merah, dapat capai Rp 15 juta, sedangakan harga anak berumur 2 bulan dimulai dari Rp 400 ribu sampai Rp 3 juta per ekor, terkait warna bulu serta warna mata yg dipunyai burung terebut.

Di harga jual pada kira-kira itu, bapak dua anak yg udah tekuni budidaya Lovebird sejak mulai 2011 itu dapat menyimpan omzet lebih kurang Rp 10 juta per bulan privat jual anak Lovebird berumur dua bulan. " Bila anak burung Lovebird usianya capai 5 bulan harga bertambah sampai 30 prosen, " ucapnya.

Dari omzet itu, karyawan suatu perusahaan leasing alat berat yg yang terus mempertahankan kesehatan 10 pasang induk burung Lovebird yg ditangkarkan di sebuah area tempat tinggalnya, udah bisa beli suatu rumah baru model 30 di daerah Medan Marelan.

Ia menuturkan, konsumen Lovebird datang dari sejumlah kota di Sumut, seperti Lubukpakam, Labuhanbatu, Stabat, Binjai, Kira-kira bahkan juga ada dari Riau serta Batam. " Awal sebelum Ramadhan ada pedagang burung asal Pekanbaru beli sejumlah 12 ekor anak Lovebird di harga seluruh Rp 30 juta, " pungkasnya.

Melambungnya harga Lovebird itu menurut dia, lantaran beberapa pehobi burung dari wilayah Pekanbaru, Batam, Pulau Jawa bahkan juga Singapura mengincar Lovebird lokal di Medan. Walaupun sebenarnya Lovebird import udah berada pada beberapa pasar burung, namun pehobi menentukan Lovebird lokal, lantaran keindahan tatapan matanya. 

Buat membudidayaan Lovebird, Effendi membuat suatu kamar mempunyai ukuran 3x3 mtr. persegi di tempat tinggalnya. Di kamar itu ada 12 kandang berukurang semasing 40x50 cm tersusun sejajar tiga tingkat. Semua kandang  semasing berisi sepasang burung Lovebird yg ditambahkan rumah kecil jadi tempat bertelur serta mengeram.

" Ada enam pasang yg udah punyai anak semasing dua ekor serta yang lain tengah tertelur serta mengeram, " kata Effendi perlihatkan terhadap MedanBisnis beberapa kandang Lovebird yg udah punyai anak.

Disebut Effendi, budidaya burung bisa jadikan " ATM " , lantaran tidaklah terlalu besar modalnya asal tiap-tiap kandang senantiasa memperoleh perhatian dari pemiliknya. " Tiap-tiap induk, dalam 1 tahun dapat 4 kali mengeram. Per triwulan membuahkan telur 4 sampai 7 butir. Bila kita tak kalkulasi skedul bertelur serta mengeram burung, di cemaskan bayi burung tak terurus serta dapat mati terinjak induknya, " pungkasnya.

Dan modal serta cost yg diperlukan buat budidayakan Lovebird relatif murah, buat satu kandang komplet dengan tempat mengeram serta makan diperlukan udah jadi dibeli di pasar burung di harga Rp 120 ribu, dan cost kepentingan makan perbulan buat satu pasang Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu. Model makanan yg dikonsumsi burung Lovebird, salah satunya padi emas, padi burung, milet merah, milet putih, jagung, sayur kangkung serta sawi.

Mau memaster burung kesayangan, baca artikel di suara burung.

0 komentar:

Posting Komentar